Muara Teweh – Kondisi Jalan Simpang 30 yang menghubungkan wilayah Trans Jamut, Liju, Mampuak, dan Pantung di Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, mengalami kerusakan parah. Warga yang mengandalkan jalan tersebut kesulitan mengangkut hasil pertanian akibat jalan yang sulit dilalui.
Edi Prasetya, salah seorang warga setempat, mengungkapkan kekecewaannya terhadap minimnya perhatian dari perusahaan tambang yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut.
"Kami kasihan, hasil pertanian kami terhambat karena jalan yang rusak parah, tetapi tidak ada aksi dari perusahaan yang memiliki alat berat di sana," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barito Utara, Iman Topik, mengatakan pihaknya akan segera melakukan penanganan darurat untuk memperbaiki jalan yang rusak.
"Dengan curah hujan yang tinggi saat ini, kami akan segera menurunkan alat berat untuk penanganan kedaruratan. Kami memahami betul kesulitan warga, dan ini menjadi prioritas kami," kata Iman Topik, Senin (17/2/2025).
Ia menambahkan bahwa perbaikan permanen jalan tersebut sudah masuk dalam rencana anggaran 2025 dan saat ini masih dalam proses lelang di Panitia Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).
"Kami masih menunggu proses lelang untuk memastikan pekerjaan dapat dimulai tepat waktu," tambahnya.
Kadis PUPR juga berharap adanya keterlibatan perusahaan tambang yang menggunakan jalan tersebut sebagai fasilitas operasional mereka.
Perbaikan jalan ini diharapkan dapat memperlancar transportasi warga, khususnya dalam mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian dan meningkatkan perekonomian di Kecamatan Teweh Timur.